Rabu, 29 Oktober 2008

WARNA

Temaram sore mengingatkanku pada saat dikala hanya aku dan kamu
Bersidekap kerna cahaya yang menuju ujung sendumu
Sambil sesekali kau teteskan duka yang tersembunyi dalam nyanyimu
Merobek robek kafan sang kelam yang berusaha membunuhku


Cinta kita sperti kereta malam
Berangkat gelap sampainya terang
Cerah dan guratannya semakin jelas
Dicela anak panah yang menembus ujung belati


Aku dan kamu telah tertikam bahagia

Meninggalkan ceritera rahwana menggelandang sinta
Memang senja selalu membautku lupa
Ketika melihatmu datang bersama hujan..


Tercipta ketika aku teringat kamu

Tidak ada komentar: